WHAT'S NEW?
Loading...

8 Tahun Yang Lalu, Bumi Hampir Mengalami Kiamat

Pada 27 Desember 2004,
mendadak sebuah lontaran energi tak kasat mata
menghantam Bumi. Ia diperkirakan berasal dari
jarak yang cukup jauh, yakni dari konstelasi
Sagitarius yang jaraknya mencapai sekitar 50 ribu
tahun cahaya atau kurang lebih 473 ribu triliun
kilometer.
Ledakan dan hantaman sinar gamma ini
pertamakali terdeteksi oleh satelit Swift milik
NASA. Adapun bagi astronom, pengamatan
terhadap kejadian tersebut memberikan contoh
paling detail dari lontaran energi yang pernah
terekam sepanjang sejarah.
Meski lontaran energi itu hanya menyerang
selama sekitar 0,2 detik, tetapi energi itu sama
banyak dengan energi sinar matahari yang
menyinari Bumi hingga 500 ribu tahun lamanya.
Akibat hantaman energi sinar gammar dahsyat
tersebut, banyak satelit elektronik yang mengorbit
Bumi mengalami kerusakan. Atmosfir teratas
Bumi juga mengalami ionisasi luar biasa.
Setelah diteliti lebih lanjut, astronom mendapati
bahwa sumber serangan adalah magnetar langka
yakni SGR 1806-20 yang berada di sisi lain galaksi
Bima Sakti.
Soft gamma ray repeaters (SGRs) ini terjadi saat
medan magnet yang tengah terbelit berupaya
untuk merapikan kembali dirinya dan memecah
kerak magnetar tersebut. Akibatnya, terjadi
lontaran energi dengan zona mematikan yang
bisa mencapai beberapa tahun cahaya.
Magnetar sendiri punya medan magnet 1.000 kali
lipat dibanding pulsar (bintang neutron bermedan
megnet tinggi yang memancarkan radiasi
elektromagnetik) biasa. Ia sangat kuat dan bisa
mengakibatkan kehancuran apapun yang ada
dalam jarak 1.000 kilometer di sekitarnya.

“Satelit Swift didesain untuk menemukan lontaran
yang tidak lazim,” kata Neil Gehrels, peneliti dari
Goddard Space Flight Center, NASA, dikutip dari
Daily Galaxy, 27 Desember 2011. “Kita benar-benar
terhantam telak dengan yang satu ini,” ucapnya.
Beruntung bagi Bumi, jarak sumber ledakan itu
sangat jauh. Dan gamma-ray burst (GRB)
berikutnya yang akan datang, kemungkinan hadir
dari jarak ribuan tahun cahaya dari Bumi.
Fenomena seperti ini juga kemungkinan hanya
terjadi satu kali dalam satu dekade. Artinya, GRB
yang menghantam atmosfir Bumi pada tahun
2004 lalu merupakan kejadian yang sangat langka.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bijak..