Sejarah Seni Rupa Indonesia
PERKEMBANGAN SENI RUPA INDONESIA
A. Sifat – Sifat Umum Seni Rupa Indonesia
A. Sifat – Sifat Umum Seni Rupa Indonesia
1. Bersifat tradisional/statis
Dengan adanya kebudayaan agraris mengarah pada bentuk kesenian yang berpegangpada suatu kaidah yang turun temurun
2. Bersifat Progresif
Dengan adanya kebudayaan maritim. Kesenian Indonesia sering dipengaruhikebudayaan luar yang kemudian di padukan dan dikembangkan sehingga menjadimilik bangsa Indonesia sendiri
3. Bersifat Kebinekaan
Indonesia terdiri dari beberapa daerah dengan keadaan lingkungan dan alam yangberbeda, sehingga melahirkan bentuk ungkapan seni yang beraneka ragam
4. Bersifat Seni Kerajinan
Dengan kekayaan alam Indonesia yang menghasilkan bermacam – macam bahan untukmembuat kerajinan
5. Bersifat Non Realis
Dengan latar belakang agama asli yang primitif berpengaruh pada ungkapan seniyang selalu bersifat perlambangan / simbolisme
B. Seni Rupa Prasejarah Indonesia
Jaman prasejarah (Prehistory) adalah jaman sebelumditemukan sumber – sumber atau dokumen – dokumen tertulis mengenai kehidupanmanusia. Latar belakang kebudayaannya berasal dari kebudayaan Indonesia yangdisebarkan oleh bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda. Agama asli pada waktu ituanimisme dan dinamisme yang melahirkan bentuk kesenian sebagai media upacara(bersifat simbolisme)
Jaman prasejarah Indonesia terbagi atas: Jaman Batu dan Jaman Logam
1. Seni Rupa Jaman Batu
Jaman prasejarah Indonesia terbagi atas: Jaman Batu dan Jaman Logam
1. Seni Rupa Jaman Batu
Jaman batu terbagi lagi menjadi: jaman batu tua(Palaeolithikum), jaman batu menengah (Mesolithikum), Jaman batu muda(Neolithikum), kemudian berkembang kesenian dari batu di jaman logam disebutjaman megalithikum (Batu Besar)
Peninggalan – peninggalannya yaitu:
a. Seni Bangunan
Manusia phaleolithikum belum meiliki tempat tinggal tetap, mereka hidupmengembara (nomaden) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food gathering)tanda – tanda adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Merekasudah memiliki tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di diSulawesi Selatan dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepipantai, dengan bukti – bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timurberupa bukit – bukit kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapurpara nelayan
Peninggalan – peninggalannya yaitu:
a. Seni Bangunan
Manusia phaleolithikum belum meiliki tempat tinggal tetap, mereka hidupmengembara (nomaden) dan berburu atau mengumpulkan makanan (food gathering)tanda – tanda adanya karya seni rupa dimulai dari jaman Mesolithikum. Merekasudah memiliki tempat tinggal di goa – goa. Seperti goa yang ditemukan di diSulawesi Selatan dan Irian Jaya. Juga berupa rumah – rumah panggung di tepipantai, dengan bukti – bukti seperti yang ditemukan di pantai Sumatera Timurberupa bukit – bukit kerang (Klokkenmodinger) sebagai sisa – sisa sampah dapurpara nelayan
Kemudian jaman Neolithikum, manusia sudah bisabercocok tanah dan berternak (food producting) serta bertempat tinggal tinggaldi rumah – rumah kayu / bambu
Pada jaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan – bangunan dari batu yangberukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen,sarkofaq, meja batu dll
b. Seni Patung
Pada jaman megalithikum banyak menghasilkan bangunan – bangunan dari batu yangberukuran besar untuk keperluan upacara agama, seperti punden, dolmen,sarkofaq, meja batu dll
b. Seni Patung
Seni patung berkembang pada jaman Neolithikum,berupa patung – patung nenek moyang dan patung penolak bala, bergaya nonrealistis, terbuat dari kayu atau batu. Kemudian jaman megalithikum banyakitemukan patung – patung berukuran besar bergaya statis monumental dan dinamispiktural
c. Seni Lukis
c. Seni Lukis
Dari jaman Mesolithikum ditemukan lukisan –lukisan yang dibuat pada dinding gua seperti lukisan goa di Sulawesi Selatandan Pantai Selatan Irian Jaya. Tujuan lukisan untuk keperluan magis dan ritual,seperti adegang perburuan binatang lambang nenek moyang dan cap jari. Kemudianpada jaman neolithikum dan megalithikum, lukisan diterapkan pada bangunan –bangunan dan benda – benda kerajinan sebagai hiasan ornamentik (motif geometrisatau motif perlambang)
2. Seni Rupa Jaman Logam
2. Seni Rupa Jaman Logam
Jaman logam di Indonesia dikenal sebagai jamanperunggu, Karena banyak ditemukan benda – benda kerajinan dari bahan perungguseperti ganderang, kapak, bejana, patung dan perhiasan, karya seni tersebutdibuat dengan teknik mengecor (mencetak) yang dikenal dengan 2 teknik mencetak:
1) Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisaa di ualng berulang
2) Acire Perdue, ialah teknim mengecor yang hany satu kali pakai (tidak bisadiulang)
C. Seni Rupa Indonesia Hindu
1) Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisaa di ualng berulang
2) Acire Perdue, ialah teknim mengecor yang hany satu kali pakai (tidak bisadiulang)
C. Seni Rupa Indonesia Hindu
Kebudayaan Hindu berasal dari India yang menyebardi Indonesia sekitar abad pertama Masehi melalui kegiatan perdagangan, agamadan politik. Pusat perkembangannya di Jawa, Bali dan Sumatra yang kemudianbercampur (akulturasi) dengan kebudayaan asli Indonesia (kebudayaan istana danfeodal). Prose akulturasi kebudayan India dan Indonesia berlangsung secarabertahap dalam kurun waktu yang lama, yaitu dengan proses:
a. Proses peniruan (imitasi)
b. Proses Penyesuaian (adaptasi)
c. Proses Penguasaan (kreasi)
1. Ciri – Ciri Seni rupa Indonesia Hindu
a. Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai medi pengabdianRaja (kultus Raja)
b. Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama
c. Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman padasumber hukum agama (Silfasastra)
d. Hasil akulturasi kebudayaan India dengan indonesia
2. Karya Seni Rupa Indonesia Hindu
a. Seni Bangunan:
1) Bangunan Candi
a. Proses peniruan (imitasi)
b. Proses Penyesuaian (adaptasi)
c. Proses Penguasaan (kreasi)
1. Ciri – Ciri Seni rupa Indonesia Hindu
a. Bersifat Peodal, yaitu kesenian berpusat di istana sebagai medi pengabdianRaja (kultus Raja)
b. Bersifat Sakral, yaitu kesenian sebagai media upacara agama
c. Bersifat Konvensional, yaitu kesenian yang bertolak pada suatu pedoman padasumber hukum agama (Silfasastra)
d. Hasil akulturasi kebudayaan India dengan indonesia
2. Karya Seni Rupa Indonesia Hindu
a. Seni Bangunan:
1) Bangunan Candi
Candi berasala dari kata “Candika” yang berartinama salah satu Dewa kematian (Dugra). Karenanya candi selalu dihubungkandengan mnumen untuk memuliakan Raja yang meninggal contohnya candi Kidal untukmemuliakan Raja Anusapati, selain itu candi pula berfungsi sebagai:
- Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur
- Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnyacandi Bajang Ratu
- Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candiBelahan
- Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnyacandi Jalatunda
- Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candiSari
Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian
- Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segiempat, ujur sangkar atau segi 20)
- Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung
- Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua systemdalam pengelempokan candi, yaitu:
- Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada ditengah – tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang danprambanan
- System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada dibelakang anak – anak candi, contohnya candi penataran
2) Bangunan pura
- Candi Stupa: didirikan sebagai lambang Budha, contoh candi Borobudur
- Candi Pintu Gerbang: didirikan sebagai gapura atau pintu masuk, contohnyacandi Bajang Ratu
- Candi Balai Kambang / Tirta: didirikan didekat / ditengah kolam, contoh candiBelahan
- Candi Pertapaan: didirikan di lereng – lereng tempat Raja bertapa, contohnyacandi Jalatunda
- Candi Vihara: didirikan untuk tempat para pendeta bersemedhi contohnya candiSari
Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian
- Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segiempat, ujur sangkar atau segi 20)
- Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung
- Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka
Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua systemdalam pengelempokan candi, yaitu:
- Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada ditengah – tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi lorojongrang danprambanan
- System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada dibelakang anak – anak candi, contohnya candi penataran
2) Bangunan pura
Pura adalah bangunan tempat Dewa atau arwahleluhur yang banyak didirikan di Bali. Pura merupakan komplek bangunan yangdisusun terdiri dari tiga halaman pengaruh dari candi penataran yaitu:
- Halaman depan terdapat balai pertemuan
- Halaman tengah terdapat balai saji
- Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa
Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yangberpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar)
- Pura agung, didirikan di komplek istana
- Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
- Pura subak, didirikan di daerah pesawahan
- Pura laut, didirikan di tepi pantai
3) Bangunan Puri
- Halaman depan terdapat balai pertemuan
- Halaman tengah terdapat balai saji
- Halaman belakang terdapat; meru, padmasana, dan rumah Dewa
Seluruh bangunan dikelilingi dinding keliling dengan pintu gerbangnya ada yangberpintu / bertutup (kori agung) ada yang terbuka ( candi bentar)
- Pura agung, didirikan di komplek istana
- Pura gunung, didirikan di lereng gunung tempat bersemedhi
- Pura subak, didirikan di daerah pesawahan
- Pura laut, didirikan di tepi pantai
3) Bangunan Puri
Puri adalah bangunan yang berfungsi sebagai pusatpemerintahan dan pusat keagamaan. Bangunan – bangunan yang terdapat di komplekpuri antara lain: Tempat kepala keluarga (Semanggen), tempat upacara meratakangigi (Balain Munde) dsb
b. Seni patung Hindu Budha
b. Seni patung Hindu Budha
Patung dalam agama Hindu merupakan hasilperwujudan dari Raja dengan Dewa penitisnya. Orang Hindu percaya adanya Trimurti: Dewa Brahma Wisnu dan Siwa. Untukmembedakan mereka setiap patung diberi atribut keDewaan (laksana/ciri),misalnya patung Brahma laksananya berkepala empat, bertangan empat dankendaraanhya (wahana) hangsa). Sedangkan pada patung wisnu laksananya adalahpara mahkotanya terdapat bulan sabit, dan tengkorak, kendaraannya lembu, (nadi)dsb
Dalamagama Budha bisaa dipatungkan adalah sang Budha, Dhyani Budha, DhyaniBodhidattwa dan Dewi Tara. Setiap patung Budha memiliki tanda – tanda kesucian,yaitu:
- Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha)
- Diantara keningnya terdapat titik (urna)
- Telinganya panjang (lamba-karnapasa)
- Terdapat juga kerutan di leher
- Memakai jubah sanghati
c. Seni hias Hindu Budha
- Rambut ikal dan berjenggot (ashnisha)
- Diantara keningnya terdapat titik (urna)
- Telinganya panjang (lamba-karnapasa)
- Terdapat juga kerutan di leher
- Memakai jubah sanghati
c. Seni hias Hindu Budha
Bentukbangunan candi sebenarnya hasil tiruan dari gunung Mahameru yang dianggap sucisebagai tempatnya para Dewa
Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alampegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentukhiasan candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentukstruktur bangunan candi, contohnya:
- Hiasan mahkota pada atap candi
- Hisana menara sudut pada setiap candi
- Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu
- Hiasan makara, simbar filaster,dll
1) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat padadinding / bidang candi, contohnya
- Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkanpada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara
- Hiasan flora dan fauna
- Hiasan pola geometris
- Hiasan makhluk khayangan
3. Kronologis Sejarah Seni rupa Hindu Budha
a. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Tengah, terbagi atas:
1) Jaman Wangsa Sanjaya
Oleh sebab itu Candi selalu diberi hiasan sesuai dengan suasana alampegunungan, yaitu dengan motif flora dan fauna serta mahluk azaib. Bentukhiasan candi dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1) Hiasan Arsitektural ialah hiasan bersifat 3 dimensional yang membentukstruktur bangunan candi, contohnya:
- Hiasan mahkota pada atap candi
- Hisana menara sudut pada setiap candi
- Hiasan motif kala (Banaspati) pada bagian atas pintu
- Hiasan makara, simbar filaster,dll
1) Hiasan bidang ialah hiasan bersifat dua dimensional yang terdapat padadinding / bidang candi, contohnya
- Hiasan dengan cerita, candi Hindu ialah Mahabarata dan Ramayana: sedangkanpada candi Budha adalah Jataka, Lalitapistara
- Hiasan flora dan fauna
- Hiasan pola geometris
- Hiasan makhluk khayangan
3. Kronologis Sejarah Seni rupa Hindu Budha
a. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Tengah, terbagi atas:
1) Jaman Wangsa Sanjaya
Candi– candi hanya didirikan di daerah pegunungan. Seni patungnya merupakanperwujudan antara manusia dengan binatang (lembu atau garuda)
2) Jaman Wangsa Syailendra
2) Jaman Wangsa Syailendra
Peninggalancandinya : kelompok Candi Prambanan, Kelompok Candi Sewu, Candi Borobudurm,Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Mendut Dan Kelompok Candi Plaosan
Seni patungnya bersifat Budhis, contohnya patung Budha dan Budhisatwa di CandiBorobudur
b. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Timur, terbagi atas:
1) Jaman Peralihan
Seni patungnya bersifat Budhis, contohnya patung Budha dan Budhisatwa di CandiBorobudur
b. Seni rupa Jawa Hindu periode Jawa Timur, terbagi atas:
1) Jaman Peralihan
Padaseni bangunannya sudah meperlihatkan tanda – tanda gaya seni jawa timur seperti tampak padaCandi Belahan yaitu pada perubahan kaki candi yang bertingkat dan atapnya yangmakin tinggi. Kemudian pada seni patungnya dudah tidak lagi memperlihatkantradisi India, tetapi sudahditerapkan proposisi Indonesiaseperti pada patung Airlangga
2) Jaman Singasari
2) Jaman Singasari
Padaseni bangunannya sudah benar – benar meperlihatkan gaya seni Jawa Timur baik pada struktur candimaupun pada hiasannya, contohnya: candi singosari, candi kidal, dan candi jago.Seni patungnya bergaya Klasisistis yang bertolak dari gaya seni Jawa Tengah, hanya seni patungsingosari lebih lebih halus pahatannya dan lebih kaya dengan hiasan contohnyapatung Prajnaparamita, Bhairawa dan Ganesha.
3) Jaman Majapahit
3) Jaman Majapahit
Candi– candi Majapahit sebagian besar sudah tidak utuh lagi karena terbuat dari batubata, perbedaan dengan candi di Jawa Tengah yang terbuat dari batu kali /andhesit peninggalan candinya: kelompok candi Penataran, Candi Bajangratu,candi Surowono, candi Triwulan dll
Kemudian pada seni patungnya sudah tidak lagi memperlihatkan gaya klasik JawaTengah, melainkan gaya magis monumental yang lebih menonjolkan tradisiIndonesia seperti tampak pada raut muka, pakaian batik dan perhiasan khas Indonesia.Selain patung dari batu juga dikelan patung realistic dari Terakotta (tanahliat) hasil pengaruh darin Campa dan China, contohnya patung wajah Gajah Mada
c. Seni Rupa Bali Hindu
Kemudian pada seni patungnya sudah tidak lagi memperlihatkan gaya klasik JawaTengah, melainkan gaya magis monumental yang lebih menonjolkan tradisiIndonesia seperti tampak pada raut muka, pakaian batik dan perhiasan khas Indonesia.Selain patung dari batu juga dikelan patung realistic dari Terakotta (tanahliat) hasil pengaruh darin Campa dan China, contohnya patung wajah Gajah Mada
c. Seni Rupa Bali Hindu
DiBali jarang ditemukan candi sebab masyarakatnya tidak mengenal Kultus Raja.Seni bangunan utama di Bali adalah Pura danPuri. Pura sebagai bangunan suci tetapi di dalamnya tidak terdapat patungperwujudan Dewa karena masyarakat Bali tidakmengenal an-Iconis yaitu tidak mengebal patung sebagai objek pemujaan, adapunpatung hanya sebagai hiasan saja
4. Perbedaan Gaya Seni Jawa Tengah Dengan Jawa Timur
a. Perbedaan struktur bangunan candi
- Candi Jateng terbuat dari batu adhesit, sedangkan di Jatim terbuat dari batubata
- Candi Jateng bentuknya tambun, sedangkan di Jatim bentuknya ramping
- Kaki candi Jateng tidak berundak sedangkan di Jatim berundak
- Atap candi Jateng pendek, sedangkan di Jatim lebih tinggi
- Kumpulan candi di Jateng dengan system konsentris, sedangkan di Jatim dengansystem membelakangi
b. Perbedaan pada seni patungnya
- Patung – patung di Jateng hanya sebagai perwujudan Dewa/Raja sedangkan diJatim ada pula perwujudan manusia bisaa
- Seni patung Jateng bergaya simbolis realistis, sedangkan di Jatim jamanSingasari bergaya klasisitis dan jaman Majapahit bergaya magis monumental
- Prambandala (lingkaran kesaktian) pada patung Jateng terdapat pada bagianbelakang kepala, sedangkan di Jatim terdapat di bagian belakang seluruh tubuhmenyerupai lidah api
- Pakaian Raja / Dewa pada seni patung Jateng masih dipengaruhi tradisi India,sedangkan di Jatim khas Indonesia seperti pakaian batik, selendang dan ikatkepala
c. Perbedaan hiasan candi
- Hiasan adegan cerita pada candi Jateng bergala realis, sedangkan di Jatimbergaya Wayang (distorsi)
- Adegan cerita pada candi Jateng hanya tentang Mahabarata dan Ramayana,sedangkan di Jatim ada pula adegan cerita asli Indonesia, misalnya cerita Panji
- Motif hias pada candi di Jateng bersifat Hindu dan Budha sedangkan di Jatimada pula hias asli Indonesia sperti motif penawakan dan gunungan sertaperlambangan
- Hiasan pada candi di Jatim lebih padat dan dipusatkan pada seni Cina sepertimotif awan dan batu karang
D. Seni Rupa Indonesia Islam
4. Perbedaan Gaya Seni Jawa Tengah Dengan Jawa Timur
a. Perbedaan struktur bangunan candi
- Candi Jateng terbuat dari batu adhesit, sedangkan di Jatim terbuat dari batubata
- Candi Jateng bentuknya tambun, sedangkan di Jatim bentuknya ramping
- Kaki candi Jateng tidak berundak sedangkan di Jatim berundak
- Atap candi Jateng pendek, sedangkan di Jatim lebih tinggi
- Kumpulan candi di Jateng dengan system konsentris, sedangkan di Jatim dengansystem membelakangi
b. Perbedaan pada seni patungnya
- Patung – patung di Jateng hanya sebagai perwujudan Dewa/Raja sedangkan diJatim ada pula perwujudan manusia bisaa
- Seni patung Jateng bergaya simbolis realistis, sedangkan di Jatim jamanSingasari bergaya klasisitis dan jaman Majapahit bergaya magis monumental
- Prambandala (lingkaran kesaktian) pada patung Jateng terdapat pada bagianbelakang kepala, sedangkan di Jatim terdapat di bagian belakang seluruh tubuhmenyerupai lidah api
- Pakaian Raja / Dewa pada seni patung Jateng masih dipengaruhi tradisi India,sedangkan di Jatim khas Indonesia seperti pakaian batik, selendang dan ikatkepala
c. Perbedaan hiasan candi
- Hiasan adegan cerita pada candi Jateng bergala realis, sedangkan di Jatimbergaya Wayang (distorsi)
- Adegan cerita pada candi Jateng hanya tentang Mahabarata dan Ramayana,sedangkan di Jatim ada pula adegan cerita asli Indonesia, misalnya cerita Panji
- Motif hias pada candi di Jateng bersifat Hindu dan Budha sedangkan di Jatimada pula hias asli Indonesia sperti motif penawakan dan gunungan sertaperlambangan
- Hiasan pada candi di Jatim lebih padat dan dipusatkan pada seni Cina sepertimotif awan dan batu karang
D. Seni Rupa Indonesia Islam
AgamaIslam masuk ke Indonesiasekitar abad ke 7 M oleh para pedagang dari India,Persiadan Cina. Mereka menyebarkan ajaran Islam sekligus memperkenalkan kebudayaannyamasing – masing, maka timbul akulturasi kebudayaan
Seni rupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana – istana sebagaimedia pengabdian kepada para penguasa (Raja/Sultan) kemudian dalam kaitannyadengan penyebaran agama Islam, para walipun berperan dalam mengembangkan senidi masyarakat pedesaan, misalnya da’wah Islam disampaikan dengan media seniwayang
1. Ciri – Ciri Seni Rupa Indonesia Islam
a. Bersifat feodal, yaitu kesenian yang bersifat di istana sebagai mediapengabdian kepada Raja / sultan
b. Bersumber dari kesenian pra Islam (seni prasejarah dan seni Hindu Budha)
c. Berperan
2. Karya Seni Rupa IndonesiaIslam
a. Seni Bangunan
1. Mesjid
Seni rupa Islam juga dikembangkan oleh para empu di istana – istana sebagaimedia pengabdian kepada para penguasa (Raja/Sultan) kemudian dalam kaitannyadengan penyebaran agama Islam, para walipun berperan dalam mengembangkan senidi masyarakat pedesaan, misalnya da’wah Islam disampaikan dengan media seniwayang
1. Ciri – Ciri Seni Rupa Indonesia Islam
a. Bersifat feodal, yaitu kesenian yang bersifat di istana sebagai mediapengabdian kepada Raja / sultan
b. Bersumber dari kesenian pra Islam (seni prasejarah dan seni Hindu Budha)
c. Berperan
2. Karya Seni Rupa IndonesiaIslam
a. Seni Bangunan
1. Mesjid
Pengaruhhindu tampak pada bagian atas mesjid yang berbentuk limas bersusun ganjil(seperti atap Balai Pertemuan Hindu Bali), contohnya atap mesjid Agung Demakdan Mesjid Agung Banten
2. Istana
2. Istana
Istana / keraton berfungsi sebagai tempat tinggalRaja, pusat pemerintahan. Pusat kegiatan agama dan budaya. Komplek istanabisaanya didirikan di pusat kota yang dikelilingi oleh dinding keliling danparit pertahanan.
3. Makam
3. Makam
Arsitektur makam orang muslimin di Indonesiamerupakan hasil pengaruh dari tradisi non muslim. Pengaruh seni prasejarah tampakpada bentuk makam seperti punden berundak. Sedangkan pengaruh hindu tampak padanisannya yang diberi hiasan motif gunungan atau motif kala makara. Adapunpengaruh dari Gujarat India yaitu pada makam yang beratap sungkup
b. Seni Kaligrafi
b. Seni Kaligrafi
Seni kaligrafi atau seni khat adalah seni tulisanindah. Dalam kesenian Islam menggunakan bahasa arab. Sebagai bentuk simbolisdari rangkaian ayat – ayat suci Al – Qur’an. Berdasarkan fungsinya senikaligrafi dibedakan menjadi, yaitu:
1) Kaligrafi terapan berfungsi sebagai dekorasi / hiasan
2) Kaligrafi piktural berfungsi sebagai pembentuk gambar
3) Kaligrafi ekspresi berfungsi sebagai media ungkapan perasaan sepertikaligrafi karya AD. Pireus dan Ahmad Sadeli
c. Seni Hias
1) Kaligrafi terapan berfungsi sebagai dekorasi / hiasan
2) Kaligrafi piktural berfungsi sebagai pembentuk gambar
3) Kaligrafi ekspresi berfungsi sebagai media ungkapan perasaan sepertikaligrafi karya AD. Pireus dan Ahmad Sadeli
c. Seni Hias
Seni hias islam selalu menghindari penggambaran makhlukhidup secara realis, maka untuk penyamarannya dibuatkan stilasinya (digayakan)atau diformasi (disederhanakan) dengan bentuk tumbuh – tumbuhan
E. Seni Rupa Indonesi Modern
Istilah “modern” dalam seni rupa Indonesia yaitubetuk dan perwujudan seni yang terjadi akibat dari pengaruh kaidah seni Barat /Eropa. Dalam perkembangannya sejalan dengan perjuangan bangsa Indonesia untukmelepaskan diri dari penjajahan
1. Masa Perintis
1. Masa Perintis
Dimulai dari prestasi Raden Saleh Syarif Bustaman(1807 – 1880), seorang seniman Indonesia yang belajar kesenian di eropa dansekembalinya di Indonesia ia menyebarkan hasil pendidikannya. Kemudian RadenSaleh dikukuhkan sebagai bapak perintis seni lukisan modern
2. Masa seni lukis Indonesia jelita / moek (1920 – 1938)
2. Masa seni lukis Indonesia jelita / moek (1920 – 1938)
Ditandaidengan hadirnya sekelompok pelukis barat yaitu Rudolf Bonnet, Walter Spies,Arie Smite, R. Locatelli dan lain – lain. Ada beberapa pelukis Indonesiayang mengikuti kaidah / teknik ini antara lain: Abdulah Sr, Pirngadi, BasukiAbdullah, Wakidi dan Wahid Somantri
3. Masa PERSAGI (1938 – 1942)
3. Masa PERSAGI (1938 – 1942)
PERSAGI (Peraturan Ahli Gambar Indonesia)didirikan tahun 1938 di Jakarta yang diketuai oleh Agus Jaya Suminta dansekreTarisnya S. Sujoyono, seangkan anggotanya Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S,Tutur, Emira Sunarsa (pelukis wanita pertama Indonesia) PERSAGI bertujuan agarpara seniman Indonesia dapat menciptakan karya seni yang kreatif danberkepribadan Indonesia
4. Masa Pendudukan Jepang (1942 – 1945)
4. Masa Pendudukan Jepang (1942 – 1945)
Pada jaman Jepang para seniman Indonesiadisediakan wadah pada balai kebudayaan Keimin Bunka Shidoso. Para seniman yangaktif ialah: Agus Jaya, Otto Jaya, Zaini, Kusnadi dll. Kemudian pada tahun 1945berdiri lembaga kesenian dibawah naungan POETRA (Pusat tenaga Rakyat) olehempat sekawan: Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara dan KH. Mansur
5. Masa Sesudah Kemerdekaan (1945 – 1950)
5. Masa Sesudah Kemerdekaan (1945 – 1950)
Pada masa ini seniman banyak teroragisir dalamkelompok – kelompok diantaranya:
Sanggar seni rupa masyarakat di Yogyakarta oleh Affandi, Seniman Indonesia Muda(SIM) di Madiun, oleh S. Sujiono, Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI)Djajengasmoro, Himpunan Budaya Surakarta (HBS) dll
6. Masa Pendidikan Seni Rupa Melalui Pendidikan Formal
Sanggar seni rupa masyarakat di Yogyakarta oleh Affandi, Seniman Indonesia Muda(SIM) di Madiun, oleh S. Sujiono, Pusat Tenaga Pelukis Indonesia (PTPI)Djajengasmoro, Himpunan Budaya Surakarta (HBS) dll
6. Masa Pendidikan Seni Rupa Melalui Pendidikan Formal
Pada tahun 1950 di Yogyakarta berdiri ASRI(Akademi Seni Rupa Indonesia) yang sekarang namanya menjadi STSRI (Sekolah TinggiSeni Rupa Indonesia) yang dipelopori oleh RJ. Katamsi, kemudian di Bandungberdiri Perguruan Tinggi Guru Gambar (sekarang menjadi Jurusan Seni Rupa ITB)yang dipelopori oleh Prof. Syafe Sumarja. Selanjutnya LPKJ (Lembaga PendidikanKesenian Jakarta) disusul dengan jurusan – jurusan di setiap IKIP Negeri bahkansekarag pada tingat SLTA
7. Masa Seni Rupa Baru Indonesia
7. Masa Seni Rupa Baru Indonesia
Pada tahun 1974 muncul para seniman Muda baik yangberpendidikan formal maupun otodidak, seperti Jim Supangkat, S. Priaka,Harsono, Dede Eri Supria, Munni Ardhi, Nyoman Nuarta, dll
F. Aliran – Aliran Seni Lukis
F. Aliran – Aliran Seni Lukis
Aliran seni lukis muncul di eropa pada abd ke 19yang dipengaruhi oleh pesatya perkembangan di bidang ilmu dan teknologi.Penemuan teori – teori baru itu kemudian dijadikan kaidah seni yang berlakudalam ikatan kelompok pendukungnya, maka lahirlah suatu aliran atau faham dalamseni:
1. Kalsisisme, cirinya: Objek lukisan seperti dibuat – buatdekoratif, berkesan indah dan elok. Tokohnya: Watteau, Ringaud, Viee Lebrun,Fragnorad dan Marisot Boucher
2. Neoklasisisme, cirinya objek lukisan sekitar lingungan istana dantokoh agama, bersifat intelektual dan akademis. Semua bentuk dibatasi dengangaris nyata, berkesan tenang dan agung. Pelopornya Louis Davis kemudiandilanjutkan oleh Ingres
3. Romantisme, cirinya: bertemakan tentang cerita yang dahsyat ataukegemilangan sejarah dan peristiwa yang menggugah perasaan, emosional kayadengan warna dan kontras cahaya, kesan gerak lebih menonjol bahkan melebihikejadian sebenarnya. Tokohnya: Teodore Gericault, Delaxroix, Cemille Corot,Rouseau. Millet dll
4. Realisme, cirinya: mengungkapkan kejadian yang sebenarnya denganobjek lukisan tentang rakyat jelata, kemiskinan atau kepahitan hidup,penderitaan dan kesibukan – kesibukan, tokohnya Gustave Courbet dan GeorgeHendrik Breitner
5. Naturalisme, cirinya: melukis objek alam / pemandangan secara visual(forografis) tanpa ada penafsiran lain. Pelukisnya; Rudolf Bonnet, Le Mayeur,R. Locatelli dab Albercth Durer
6. Improsionisme, cirinya: melukis kesan alam secara langsung dan cepatberdasarkan kaidah hukum cahaya, garis kontur / blabar dan kaya dengan warna,pelukisnya : Claude Monet, Degas, Pisarro dll
7. Pointilisme, cirinya: melukis dengan teknik bintik – bintik keciluntuk menampilkan efek cahaya dan warna, pelukisnya Seurat
8. Ekspresionisme, cirinya : hasil ungkapan emosi dan perasaan objeknyamenyimpang dari bentuk alam, spontanitas dan kecepatan dalam melukis danamenggunakan warna secara murni. Pelopornya ialah Vincent, Van Gogh dan parapengikutnya: Emil Nolde, Karl Scmidt dan Mondesohn
9. Kubisme, ada dua jenis yaitu Kubisme Analitis cirinya objek lukisanmenyerupai susunan balok / kubus yang berkesan 3 dimensi, dan kubisme sintesiscirinya objek lukisan menyerupai susunan bidang trasparan yang berkesan 2dimensi. Pelukisnya Pablo Picasso, George Braque, Jan Gris, dan Fernand Leger
10. Futurisme, cirinya: menampilkan kesan gerak pada objek dengan carapengulangan bentuk yang berubah - rubah arah. Pelukisnya: G. Balla, Severini,dan Carlo Carra
11. Abstrak, cirinya melukis hasil ungkapan batin yang tidak adaidentifikasinya di dunia nyata dengan mempergunakan kesatuan garis, bidang,warna dan unsur seni rupa lainnya. Pelukisnya : Wassily Kadinsky, Piet Mondrindan Malevich
12. Dadaisme, cirinya: lukisan seperti kekanak – kekanakan, nihilistic,naïf, lucu, menolak hukum seni dan keindahan. Pelopornya Paul Klee
13. Surrealisme, cirinya: objek lukisan tampak aneh dan asing seolah –olah hanya terdapat di alam impian , pelukisnya Salvador dali, Marc Ghagall Joan Miro dll.
, cirinya: berkesan seolah – olah sindiran, karikatur, humor dan apa adanyadari objek aa saja dapat ditampilkan walaupun tidak lajim dalam karya seni,senimannya Tom Waselman, Cristo dan lain – lain
15. Optical Art, cirinya: termasuk seni non objektif dengan menampilkanbentuk – bentuk geometris atau garis – garis yang diulang secara teratur rapihdan terperinci dengan warna – warna cemerlang pelukisnya: Jackson Pollok,William de Kooning dan Andy Warhol
1. Kalsisisme, cirinya: Objek lukisan seperti dibuat – buatdekoratif, berkesan indah dan elok. Tokohnya: Watteau, Ringaud, Viee Lebrun,Fragnorad dan Marisot Boucher
2. Neoklasisisme, cirinya objek lukisan sekitar lingungan istana dantokoh agama, bersifat intelektual dan akademis. Semua bentuk dibatasi dengangaris nyata, berkesan tenang dan agung. Pelopornya Louis Davis kemudiandilanjutkan oleh Ingres
3. Romantisme, cirinya: bertemakan tentang cerita yang dahsyat ataukegemilangan sejarah dan peristiwa yang menggugah perasaan, emosional kayadengan warna dan kontras cahaya, kesan gerak lebih menonjol bahkan melebihikejadian sebenarnya. Tokohnya: Teodore Gericault, Delaxroix, Cemille Corot,Rouseau. Millet dll
4. Realisme, cirinya: mengungkapkan kejadian yang sebenarnya denganobjek lukisan tentang rakyat jelata, kemiskinan atau kepahitan hidup,penderitaan dan kesibukan – kesibukan, tokohnya Gustave Courbet dan GeorgeHendrik Breitner
5. Naturalisme, cirinya: melukis objek alam / pemandangan secara visual(forografis) tanpa ada penafsiran lain. Pelukisnya; Rudolf Bonnet, Le Mayeur,R. Locatelli dab Albercth Durer
6. Improsionisme, cirinya: melukis kesan alam secara langsung dan cepatberdasarkan kaidah hukum cahaya, garis kontur / blabar dan kaya dengan warna,pelukisnya : Claude Monet, Degas, Pisarro dll
7. Pointilisme, cirinya: melukis dengan teknik bintik – bintik keciluntuk menampilkan efek cahaya dan warna, pelukisnya Seurat
8. Ekspresionisme, cirinya : hasil ungkapan emosi dan perasaan objeknyamenyimpang dari bentuk alam, spontanitas dan kecepatan dalam melukis danamenggunakan warna secara murni. Pelopornya ialah Vincent, Van Gogh dan parapengikutnya: Emil Nolde, Karl Scmidt dan Mondesohn
9. Kubisme, ada dua jenis yaitu Kubisme Analitis cirinya objek lukisanmenyerupai susunan balok / kubus yang berkesan 3 dimensi, dan kubisme sintesiscirinya objek lukisan menyerupai susunan bidang trasparan yang berkesan 2dimensi. Pelukisnya Pablo Picasso, George Braque, Jan Gris, dan Fernand Leger
10. Futurisme, cirinya: menampilkan kesan gerak pada objek dengan carapengulangan bentuk yang berubah - rubah arah. Pelukisnya: G. Balla, Severini,dan Carlo Carra
11. Abstrak, cirinya melukis hasil ungkapan batin yang tidak adaidentifikasinya di dunia nyata dengan mempergunakan kesatuan garis, bidang,warna dan unsur seni rupa lainnya. Pelukisnya : Wassily Kadinsky, Piet Mondrindan Malevich
12. Dadaisme, cirinya: lukisan seperti kekanak – kekanakan, nihilistic,naïf, lucu, menolak hukum seni dan keindahan. Pelopornya Paul Klee
13. Surrealisme, cirinya: objek lukisan tampak aneh dan asing seolah –olah hanya terdapat di alam impian , pelukisnya Salvador dali, Marc Ghagall Joan Miro dll.
, cirinya: berkesan seolah – olah sindiran, karikatur, humor dan apa adanyadari objek aa saja dapat ditampilkan walaupun tidak lajim dalam karya seni,senimannya Tom Waselman, Cristo dan lain – lain
15. Optical Art, cirinya: termasuk seni non objektif dengan menampilkanbentuk – bentuk geometris atau garis – garis yang diulang secara teratur rapihdan terperinci dengan warna – warna cemerlang pelukisnya: Jackson Pollok,William de Kooning dan Andy Warhol
0 komentar:
Posting Komentar
Berkomentarlah dengan bijak..